Cari Blog Ini

Kamis, 17 November 2011

Salah Satu Proses Belajar Anak Adalah Bermaaaaiiiiiiinnnnn...

Bermain Adalah Belajar untuk Anak-Anak

Dalam banyak hal, hampir semua yang dikemas dalam bentuk permainan menarik perhatian anak. Tidak heran bagaimana anak bersemangat begitu menggebu-gebu saat diajak main atau saat memulai permainan, dan tidak jarang pula permainan digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi kepada mereka. Lalu, apa saja informasi positif yang bisa disampaikan lewat permainan? Sebelum memulai permainan, anak dikenalkan kepada peraturan, atau ground rules. Di sini anak bisa mengenal sifat disiplin karena pada umumnya anak-anak berpikir bahwa permainan menjadi menyenangkan seiring dengan dipatuhinya peraturan. Tidak hanya disiplin, tetapi kreativitas anak juga dirangsang melakukan hal-hal yang bisa memperbesar kemungkinannya untuk menang dengan tetap mematuhi aturan.
Orang Tua dan Anak Bermain Bersama
Orang Tua dan Anak Bermain Bersama
Dalam permainan, ada beberapa hal yang harus diingat: peraturan permainan, gerakan lawan, hingga alur permainan yang dilakukan berulang kali. Anak belajar untuk mengingat, mengulang, dan mengaplikasikannya langsung dalam sebuah permainan. Repetisi yang disertai aplikasi langsung adalah satu cara efektif untuk melatih daya ingat dan analisis.
Di akhir permainan, pasti ada yang kalah dan menang. Melalui kemenangan, rasa percaya diri anak bisa ditumbuhkan, sedangkan melalui kekalahan dorongan menjadi lebih baik bisa muncul. Namun, kadang kekalahan bisa mengurangi rasa percaya diri anak. Di sinilah orang tua atau pembimbing berperan untuk mengarahkan emosi negatif anak saat mengalami kekalahan. Anak bisa belajar untuk menerima kekalahan, menjadi sportif, dan menginstropeksi kesalahannya agar tidak terulang saat bermain kembali.
Bermain bahkan menawarkan kepada orang tua sebuah media untuk lebih mengenal anaknya karena dalam bermain, apa yang anak rasakan dapat berhubungan langsung dengan pengalaman emosionalnya. Perasaan sedih, senang, puas, dan kecewa bisa dipantau langsung oleh orang tua.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa sebenarnya bermain juga adalah belajar untuk anak. Tapi sekarang terkadang bermain dianggap sebagai hal yang berlawanan dari belajar. Menurut kalian, apa yang menyebabkan hal itu? Yuk, berbagi! :)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review